Invalid Date
Dilihat 241 kali
Fenomena tanah bergerak membuat warga Desa Labuku, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel) menjerit. Warga sudah berhari-hari terisolir lantaran akses jalan terputus.
Kepala Desa Labuku Abdul Wahab mengatakan, selain memutus akses jalan, sejumlah bangunan juga mengalami kerusakan yang cukup parah. Kondisi ini dialami warga sudah sejak Selasa (30/8) sekitar pukul 03.00 Wita dini hari.
"Sudah 4 hari. Warga (di Desa Labuku) belum bisa keluar masuk Desa karena jalan rusak semua karena pergeseran," kata Abdul Wahab kepada detikSulsel, Sabtu (3/9/2022).
Di Desa Labuku, kata Wahab, ada kurang lebih 300 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak tanah bergerak. Dia mencatat ada 23 unit rumah yang mengalami rusak berat.
"Di sini kurang lebih ada 300 KK, 23 rumah dan jalan desa rusak berat. Ada 30 KK yang mengungsi di tenda pengungsian," sebutnya.
Hingga saat ini, struktur tanah di Desa Labuku masih sering mengalami pergerakan. Hal ini membuat warga desa masih takut untuk berdiam di rumah. Mereka memilih berada di tenda pengungsian atau ke rumah keluarga yang lebih aman.
"Ada di tenda ada juga ke rumah kerabat yang lebih aman. Karena sekarang itu tanahnya masih terus bergerak jadi warga takut juga," ucapnya.
Referensi: https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6271414/jeritan-warga-enrekang-berhari-hari-terisolir-gegara-tanah-bergerak
Bagikan:
Desa Tindalun
Kecamatan Anggeraja
Kabupaten Enrekang
Provinsi Sulawesi Selatan
© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia
Pengaduan
0
Kunjungan
Hari Ini